PENGARUH KONSENTRASI KOH DAN H2SO4 PADA PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMINIUM FOIL KEMASAN SUSU
Kata Kunci:
Tawas, limbah aluminium foil, kemasan susuAbstrak
Penggunaan kemasan sekali pakai berlapis aluminium foil seperti kemasan susu bubuk dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena dibutuhkan 400 tahun agar dapat terurai di dalam tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akan limbah aluminium foil adalah dengan mengoptimalkan kandungan aluminium yang terkandung di dalamnya menjadi tawas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah aluminium foil kemasan susu menjadi tawas. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental melalui tahap preparasi, pelarutan, pengendapan alum, dan pengeringan. Dalam tahap pelarutan, aluminium dilarutkan dengan KOH dengan variasi konsentrasi 30%, 40%, dan 50%. Setelah itu, pengendapan alum dilakukan dengan menambahkan H2SO4 dengan variasi konsentrasi 2 M, 4 M, dan 6M. kemudian, endapan alum yang terbentuk dikeringkan agar kandungan airnya berkurang. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi Cepu pada 11 – 23 Mei 2022.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil, yaitu rendemen yang paling banyak sebesar 33,08% terjadi pada KOH 50% dan H2SO46 M. Tawas aluminium foil yang dihasilkan berpotensi untuk menjadi koagulan karena mampu mengurangi kekeruhan sampel raw water dari 342 NTU (Normal Turbidity Unit) menjadi 86,25 NTU dengan dosis optimum sebanyak 150 mL.