PENGARUH PENGGUNAAN KARBON AKTIF CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK MENURUNKAN BOD, CPD, DAN TSS LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT

Abstrak

Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) atau Palm Oil Mill Effluent (POME) merupakan salah satu jenis
limbah organik agroindustri berupa air, minyak dan padatan organik yang berasal dari hasil samping
proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk menghasilkan crude palm oil (CPO).
Limbah yang dihasilkan dari pabrik pengolahan minyak kelapa sawit (PKS) akan memberikan dampak
negatif bagi lingkungan karena memiliki kandungan BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical
Oxygen demand) dan TSS (Total Suspended Solid) yang sangat tinggi. Salah satu cara penurunan kadar
BOD, COD dan TSS yaitu dengan metode adsorpsi menggunakan karbon aktif cangkang kelapa sawit.
Tujuan dari penelitian ini mengetahui bagaimana pengaruh penambahan adsorben terhadap penurunan
kadar BOD, COD, dan TSS. Penentuan dilakukan dengan mengaktivasi adsorben secara kimia kemudian
menentukan nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen demand) dan TSS (Total
Suspended Solid) yang diharapkan dapat digunakan sebagai peninjau dalam mengolah limbah kelapa
sawit, sesuai dengan baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Kimia Anorganik UIN Alauddin Makassar pada tanggal 07 juli – 30 Juli 2021. Jenis penelitian
yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Data yang diperoleh dari hasil pengujian sampel air
limbah secara kuantitatif dengan variasi sebelum pengolahan dan setelah penambahan adsorben
cangkang kelapa sawit. Hasilnya menunjukkan penurunan nilai BOD setelah penambahan adsorben
dengan nilai BOD sebesar 7,8 mg/L, COD sebesar 199,08 mg/L dan TSS sebesar 35 mg/L yang telah
memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun
2014 tentang baku mutu limbah cair untuk industri minyak sawit yang dimana standar nilai BOD sebesar
100 mg/L, COD sebesar 350 mg/L dan TSS sebesar 250 mg/L.