PENGARUH JENIS HIDROLISIS DAN MASSA RAGI (SACCHAROMYCES CEREVISIAE) TERHADAP KADAR BIOETANOL DARI KULIT PISANG DAN NASI AKING
Kata Kunci:
Hidrolisis, ragi, bioetanol, limbahAbstrak
Kebutuhan energi dunia meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, meningkatnya kebutuhan transportasi turut meningkatkan konsumsi bahan bakar sehingga menyebabkan kelangkaan. Salah satu alternatif yang bisa di manfaatkan yaitu pembuatan bioetanol. Bioetanol adalah energi terbarukan yang berasal dari tumbuhan yang memiliki kadar pati tinggi yang difermentasi menjadi etanol. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan bioetanol campuran kulit pisang dan nasi aking perbandingan 7:3 dengan menggunakan hidrolisis murni dan hidrolisis asam serta variasi ragi 1,2,3,4,5, dan 6 gram selama 7 hari fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Jenis Hidrolisis dan Massa Ragi terhadap Kadar Bioetanol dari Kulit Pisang dan Nasi Aking. Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap persiapan sampel, tahap hidrolisis dengan hidrolisis asam dan hidrolisis murni, tahap fermentasi dengan penambahan ragi (Saccharomyces Cerevisiae) dan tahap akhir yaitu destilasi serta pengujian kadar bioetanol menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian dilakukan di laboratorium Politeknik ATI makassar dan laboratorium kimia Universitas Islam Negeri Makassar (UIN) sejak 13 Juni sampai 14 Juli 2022. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis, kadar bioetanol pada hidrolisis asam lebih tinggi dibanding kadar bioetanol hidrolisis murni. Penambahan ragi menyebabkan semakin tinggi kadar bioetanol, namun pada titik tertentu kadar bioetanol turun. Kadar bioetanol tertinggi pada massa ragi 4 gram yaitu 13,3541%.