ANALISIS KUALITAS KUAT TEKAN BATU BATA MERAH DENGAN PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU

Abstrak

Menumpuknya limbah dari serbuk kayu yang selama ini hanya dibiarkan begitu saja dapat dimanfaatkan
kembali menjadi salah satu bahan tambahan pembuatan batu bata merah sehingga mampu mengurangi
dampak dari penumpukan limbah yang dapat menjadi polusi udara dan mengganggu saluran
pernapasan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mencampur material dasar batu bata dengan
menggunakan limbah serbuk kayu yang merupakan limbah industri penggergajian kayu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kualitas batu bata merah dengan penambahan 10% limbah serbuk gergaji
halus, 10% limbah serbuk gergaji kasar, dan tanpa penambahan limbah serbuk gergaji kayu. Penelitian ini
dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan perlakuan dengan variasi penambahan serbuk
gergaji kayu halus dan kasar, serta tanpa penambahan pada pembuatan batu bata merah. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Kanarie, Kab. Pinrang, Sulawesi Selatan dari tanggal 25 Mei sampai dengan 7 Juni
2021. Dari hasil penelitian diperoleh pengujian kuat tekan batu bata merah tanpa penambahan serbuk
gergaji kayu dengan nilai (18.10 kg/cm2), penambahan 10% serbuk gergaji kayu halus (59.96 kg/cm2) dan
10% serbuk gergaji kayu kasar didapatkan (52.93 kg/cm2). Oleh karena itu batu bata merah yang
diperbolehkan yaitu dengan penambahan 10% serbuk halus (59.96 kg/cm2) dan 10% serbuk kasar (52.93
kg/cm2) karena tergolong kelas 50 dalam standar SII-0021-78, adapun sampel dengan penambahan 10%
serbuk gergaji kayu nilai kuat tekannya mendekati standar NI-10 pada batu bata merah mutu tingkat III
dengan kuat tekan rata-rata 80 kg/cm2 - 60 kg/cm2.