PENGARUH PENAMBAHAN TEMPURUNG DAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU SEDANG (30 MPA)

Penulis

  • Sariwahyuni Politeknik ATI Makassar
  • Herlina Rahim Politeknik ATI Makassar
  • Suriani Darri Politeknik ATI Makassar

Kata Kunci:

Tempurung kelapa, serat kelapa, substitusi, beton, kuat tekan

Abstrak

Pemanfaatan limbah tempurung dan serat sabut kelapa dapat menjadi alternatif campuran beton karena akan mengurangi penggunaan kerikil, harga terjangkau, diperoleh dengan mudah dan berlimpah, dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan mendatangkan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat. Penambahan tempurung kelapa untuk mensubstitusikan penggunaan agregat kasar yang biasanya menggunakan kerikil sedangkan serat sabut kelapa dapat mereduksi retakan yang terjadi akibat beban dan perubahan cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tempurung dan serat sabut kelapa terhadap kuat tekan beton mutu sedang (30 MPa). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan perlakuan tempurung 0% dan serat 0% (TS0), tempurung 2,5% dan serat 0,5% (TS1), tempurung 4% dan serat 1% (TS2), tempurung 5,5% dan serat 1,5% (TS3), dan tempurung 7 % dan serat 2% (TS4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempurung dan serat sabut kelapa berpengaruh terhadap kuat tekan beton. Meskipun kuat tekan beton mengalami penurunan pada semua perlakuan dengan nilai masing-masing 30,13 MPa, 27,96 MPa, 22,74 MPa, 20,70 MPa, dan 20,06 MPa, tetapi mutu beton yang dihasilkan masih tergolong sebagai beton mutu sedang dengan skala mutu 20 MPa - <35 Mpa. 

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-22

Cara Mengutip

Sariwahyuni, Rahim, H., & Darri, S. (2022). PENGARUH PENAMBAHAN TEMPURUNG DAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU SEDANG (30 MPA) . Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri (SNTI), 9(1), 222–226. Diambil dari https://journal.atim.ac.id/index.php/prosiding/article/view/329

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>