PENGARUH VARIASI KOAGULAN KULIT JERUK UNTUK MENURUNKAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PADA LIMBAH AIR TAHU
DOI:
https://doi.org/10.61844/jtkm.v3i2.958Kata Kunci:
Limbah air tahu, TSS, Kulit jeruk, KoagulanAbstrak
Limbah cair yang dihasilkan oleh berbagai industri sering kali dibuang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Banyak industri yang langsung membuang limbah cairnya ke sungai, sehingga mengurangi daya dukung lingkungan. Limbah cair dari industri tahu mengandung kadar polutan organik yang tinggi, serta total suspended solid (TSS) yang signifikan. Tingginya TSS dapat menghambat penetrasi sinar matahari ke dalam udara, mengganggu proses fotosintesis, menurunkan kadar oksigen terlarut yang dihasilkan tanaman udara, dan merusak keseimbangan ekosistem akuatik. Kulit jeruk memiliki potensi besar sebagai koagulan alami karena mengandung senyawa bioaktif seperti pektin, limonen, flavonoid, dan asam askorbat, yang memiliki kemampuan menggumpalkan partikel tersuspensi dalam air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan berbagai jenis kulit jeruk serta menentukan jenis kulit jeruk yang paling efektif dalam menurunkan kadar TSS pada limbah cair tahu. Pertama, kulit jeruk dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C selama 2 jam. Setelah itu, kulit jeruk yang telah kering dihaluskan menggunakan blender dan disaring menggunakan anyaman. Serbuk kulit jeruk yang dihasilkan kemudian siap dimanfaatkan sebagai koagulan dengan parameter uji yang digunakan TSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga variasi koagulan baik itu kulit jeruk nipis, kulit jeruk purut, dan kulit jeruk sunkist dengan penurunan kadar TSS dengan masing-masing koagulan 2 g diperoleh hasil terbaik didapatkan pada koagulan kulit jeruk sunkist yaitu 26,96%.
Unduhan
Referensi
M. Sari, “Manfaat Ekstrak Kulit Jeruk Sunkistkajian Sindrom Metabolik,” Publish Buku Unpri Press Isbn, vol. 1, no. 1, 2021.
P. Soewondo, E. Kardena, and M. Handajani, “Pengantar Pengolahan Air Limbah (1),” Institut Teknologi Bandung. Bandung, 2009.
H. Kristianto, A. Jennifer, A. K. Sugih, and S. Prasetyo, “Potensi polisakarida dari limbah buah-buahan sebagai koagulan alami dalam pengolahan air dan limbah cair,” Jurnal Rekayasa Proses, vol. 14, no. 2, pp. 108–127, 2020.
I. F. Anggraini, E. Kusniawati, and M. Mayangsari, “Pemanfaatan tongkol jagung pada pembuatan karbon aktif dengan menggunakan aktivator (Na2CO3) serta pengaruhnya terhadap sampel air sumur gali menggunakan parameter ph, turbidity, total suspended solid (TSS) & total disolved solid (TDS),” Jurnal Cakrawala Ilmiah, vol. 2, no. 5, pp. 2261–2272, 2023.
I. Chomah, “Uji efek antikoagulan ekstrak etanol kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) Pada Mencit Jantan Galur BALB-C,” 2010.
A. Jha and S. Mishra, “Exploring the potential of waste biomass-derived pectin and its functionalized derivatives for water treatment,” Int J Biol Macromol, p. 133613, 2024.
F. Rubio-Senent, G. Rodríguez-Gutiérrez, A. Lama-Muñoz, A. García, and J. Fernández-Bolaños, “Novel pectin present in new olive mill wastewater with similar emulsifying and better biological properties than citrus pectin,” Food Hydrocoll, vol. 50, pp. 237–246, 2015.
M. P. Sinaga, D. T. E. Siburian, and E. K. Zega, “The Impact Of Total Suspended Solid (TSS) And Containing Water Chlorophyll-A On The Fertility Level Of Jakarta Bay Waters Using Technology Of Google Earth Engine (Gee) Clouds,” Jurnal Ilmiah PLATAX, vol. 12, no. 2, pp. 32–44, 2024.
J. Adack, “Dampak pencemaran limbah pabrik tahu terhadap lingkungan hidup,” Lex Administratum, vol. 1, no. 3, 2013.
M. M. Gaspersz and H. Fitrihidajati, “Pemanfaatan Ekoenzim Berbahan Limbah Kulit Jeruk dan Kulit Nanas sebagai Agen Remediasi LAS Detergen,” LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, vol. 11, no. 3, pp. 503–513, 2022.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Risdayanti, Andi Arninda, Andi Asdiana Irma Sari Yusuf

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.