ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI ULTRASONIK TERHADAP PROSES DAN HASIL PEWARNAAN PADA KULIT SAPI TERSAMAK

Penulis

  • Fadzkurisma Robbika Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit, Politeknik ATK Yogyakarta
  • Laili Rachmawati Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit, Politeknik ATK Yogyakarta
  • Baskoro Ajie Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit, Politeknik ATK Yogyakarta
  • Prasetyo Hermawan Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit, Politeknik ATK Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.61844/jtkm.v4i1.1094

Kata Kunci:

Pewarnaan Kulit, Ultrasonik, Penyamakan Kulit, Kulit Sapi

Abstrak

Seiring dengan perkembangan jaman, industri penyamakan kulit dituntut untuk memiliki proses produksi yang lebih bersih namun tetap efektif dan efisien, khususnya pada proses pewarnaan. Proses pewarnaan pada kulit merupakan salah satu tahapan proses penyamakan kulit yang cukup krusial dan menentukan kualitas dari kulit yang akan di hasilkan nantinya. Ultrasonik merupakan teknologi yang memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk meningkatkan interaksi antara pewarna dan kulit. Teknologi ultrasonik dapat meningkatkan efisiensi pewarnaan dengan mempercepat penetrasi pewarna ke dalam serat kulit. Pada penelitian kali ini dilakukan analisis pada dua metode pewarnaan kulit yaitu metode pewarnaan konvensional dengan menggunakan drum kayu tradisional dan metode pewarnaan kulit dengan menggunakan bantuan mesin ultrasonik. Mesin Mesin ultrasonik yang digunakan yaitu mesin ultrasonik cleaner dengan frekuensi operasi 48 KHz. Selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknologi ultrasonik dalam proses pewarnaan kulit, dengan fokus analisis pada konsentrasi cairan pewarna selama proses pewarnaan serta warna yang dihasilkan pada kulit. Pada analisis pengaruh waktu terhadap konsentrasi cairan pewarna selama proses pewarnaan, menunjukkan bahwa metode konvensional mengalami penurunan konsentrasi yang cepat pada 15 menit pertama. Sedangkan pada metode pewarnaan ultrasonic, penurunan konsentrasi zat pewarna lebih stabil dan penyerapan warna dapat efisien. Selain itu, pada hasil pewarnaan berdasarkan nilai luminansi menunjukkan bahwa metode ultrasonik menghasilkan warna yang lebih pekat dan mencapai kestabilan warna lebih awal yaitu pada menit ke 30. Sedangkan pada metode konvensional tercapai kestabilan warna pada menit ke 45. Dengan demikian, pewarnaan ultrasonik tidak hanya mempercepat proses tetapi juga meningkatkan kualitas dan kestabilan warna pada produk kulit.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Duran, R. C. "Method for tanning an animal skin with dialdehydes." U.S. Patent Application 16/640,021, filed September 17, 2020.

Taylor, Derek J. “Implementation of Continuous Dyeing Process Scheduling Algorithm Based on Genetic Algorithm.” 2023 IEEE International Conference on Consumer Electronics (ICCE), 2023, https://doi.org/10.1109/icce56470.2023.10043509.

Sivakumar, V. and P. G. Rao. 2003. Studies on the use of power ultrasound in leather dyeing. Ultrasonics Sonochemistry. Vol. 10, 85 – 94. https://doi.org/10.1016/S1350-4177(02)00148-7.

Zhang Xiaolei, Clean Technology And Theory Of Leather Manufacturing, China, China Leather & Footwear Industry Research Institute, 2008.

Mengistie, Embialle, Ilse Smets, and Tom Van Gerven. "Ultrasound assisted chrome tanning: Towards a clean leather production technology." Ultrasonics sonochemistry 32 (2016): 204-212.

Tissera, Nadeeka D., et al. “Ultrasound Energy to Accelerate Dye Uptake and Dye-Fiber Interaction of Reactive Dye on Knitted Cotton Fabric at Low Temperatures.” Ultrasonics Sonochemistry, Mar. 2016, https://doi.org/10.1016/J.ULTSONCH.2015.10.002.

Fuadi, Anwar. Ekstraksi Oloeresin Jahe Menggunakan Bantuan Gelombang Ultrasonik. June 2016, https://doi.org/10.30811/JSTR.V7I2.108.

Yang, Jie, and Jialong Ye. Ultrasonic Dyeing System. 9 July 2014.

McNeil, S. J., and R. A. McCall. "Ultrasound for wool dyeing and finishing." Ultrasonics Sonochemistry 18, no. 1 (2011): 401-406.

Mandal, S. and J. Venkatramani. A review of plant-based natural dyes in leather application with a special focus on color fastness characteristics. Environmental Science and Pollution Research. 2023. Vol. 30, 48769 – 48777. https://doi.org/10.1007/s11356-023-26281-1 .

Sivakumar, V., J. L. Anna, J. Vijayeeswarri, and G. Swaminathan. 2009. Ultrasound assisted enhancement in natural dye extraction from beetroot for industrial applications and natural dyeing of leather. Ultrasonics Sonochemistry. Vol. 16, 782 – 789. https://doi.org/10.1016/j.ultsonch.2009.03.009.

Akiyoshi, Ryutaro, and Hirofumi Suzuki. Luminescence Measurement System. 17 Mar. 2010.

Gallego-Juárez, Juan A., et al. Sonoprocessing of Fluids for Environmental and Industrial Applications. Jan. 2010.

Benkhaya, S., M’ rabet, S., & El Harfi, A. A review on classifications, recent synthesis and applications of textile dyes. Inorganic Chemistry Communications, 115, 107891. . (2020) https://doi.org/10.1016/J.INOCHE.2020.107891

Jyothi, G., CH. Sushma, and D.S.S. Veeresh. “Luminance Based Conversion of Gray Scale Image to RGB Image.” International Journal of Computer Science and Information Technology Research, vol. 3, no. 3, 2015, pp. 279–283. Research Publish Journals, www.researchpublish.com.

Bemcha ORD, Bains S, Grewal S. Ultrasonic dyeing of wool fabric with aqueous extract of Ratanjot (Onosma echioides) natural dye. Environ Conserv J. 2021;22(1&2):79–86. doi:10.36953/ECJ.2021.221213

Queiroz V, Agustini CB, Gutterres M, Schwaab M. Challenges of lab-scale study and the influence of wet-finishing agents in the leather dyeing process. J Am Leather Chem Assoc. 2024;119(11):490–501. doi:10.34314/mnwd1c84

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-30

Cara Mengutip

[1]
F. Robbika, L. Rachmawati, B. Ajie, dan P. Hermawan, “ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI ULTRASONIK TERHADAP PROSES DAN HASIL PEWARNAAN PADA KULIT SAPI TERSAMAK”, JTKM, vol. 4, no. 1, hlm. 31–37, Jun 2025.

Artikel Serupa

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.