PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP POWER BLEACH PADA LIMBAH SBE (SPENT BLEACHING EARTH) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KALSINASI
DOI:
https://doi.org/10.61844/jtkm.v1i1.21Kata Kunci:
Regenerasi, Bleaching power, Spent bleachingAbstrak
Spent Bleaching Earth merupakan salah satu limbah padat B3 yang dihasilkan dari industri pemurnian minyak goreng dan sejenisnya. Limbah B3 ini dapat diregenerasi agar dapat digunakan kembali pada proses pemucatan pada industri kelapa sawit. Spent Bleaching Earth diekstrak dengan n-heksana kemudian dioven kembali. Langkah berikutnya, Spent Bleaching Earth direndam dalam larutan HCl dengan konsentrasi 0.5N, dan 1N kemudian dipanaskan dengan variasi suhu 200 oC, 400 oC, 600 oC. Bleaching Earth memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran ion, selain itu gaya yang dihasilkan pada adsorpsi fisik ini adalah gaya Van der Waals dengan membentuk ikatan hidrogen yang lemah sehingga mudah diputuskan. SBE hasil reaktivasi dapat digunakan kembali sebagai adsorben pada pemucatan CPO, dengan cara ini maka dapat menghemat penggunaan bleaching earth. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur aktivasi terhadap bleaching power dari spent bleaching earth yang telah regenerasi. Bentonit hasil regenerasi dapat digunakan kembali sebagai adsorben pada proses pemucatan CPO. Kondisi terbaik regenerasi bentonit bekas yang dilakukan secara kimia fisika dengan aktivator pemanasan dicapai pada temperatur 600 oC dengan persen removal sebesar 45%. Semakin tinggi temperatur regenerasi, maka akan semakin banyak warna merah yang mampu diserap dan semakin baik kualitas minyak.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Program Studi Teknik Kimia Mineral Politeknik ATI Makassar
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.