Pengaruh Aktivator HCl, H3PO4, NH4Cl Terhadap Kualitas Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa

Authors

  • Mustafa Politeknik Negeri Samarinda
  • Firman Politeknik Negeri Samarinda
  • Sirajuddin Politeknik Negeri Samarinda
  • Wahyudi Politeknik Negeri Samarinda
  • Muh.Amin Politeknik Negeri Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.61844/majalahteknikindustri.v31i1.669

Keywords:

Adsorpsi, karbon aktif, karbonisasi, tempurung kelapa

Abstract

Karbon aktif merupakan bahan kimia yang sangat banyak digunakan dalam industri baik dalam proses adsorpsi maupun purifikasi. Salah satu bahan baku karbon aktif ialah tempurung kelapa. Produksi buah kelapa di Kalimantan Timur yaitu 36850 kg/hari, dengan berat tempurung kelapa berkisar 15 – 19 % dari buah kelapa. Penelitian ini bertujuan  untuk membuat karbon aktif sesuai dengan SNI No. 06-3730-1995.Preparasi tempurung kelapa dilakukan dengan pencucian dan pengeringan. Proses karbonisasi dilakukan menggunakan drum pembakaran selama 2 jam dengan suhu 325 oC. Hasil karbonisasi tersebut dihaluskan dan disaring dengan ayakan 100 mesh. Karbon yang telah dihaluskan dilanjutlkan dengan proses aktivasi kimia dengan cara perendaman dalam larutan HCl, H3PO4, NH4Cl dengan masing-masing variasi 0.5, 2, 4, 6, dan 8 M, dalam wadah tertutup selama 24 jam. Kemudian karbon dilanjutkan ke tahap aktivasi fisika dengan temperatur 750 oC selama 2 jam didalam tube furnace. Hasil analisa karbon aktif yang terdiri dari kadar air, abu, bagian yang hilang pada pemanasan 950 oC, daya serap iod telah memenuhi SNI NO. 06-3730-1995.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Mustafa, Politeknik Negeri Samarinda

Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri, Teknik Kimia

Firman, Politeknik Negeri Samarinda

Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri, Teknik Kimia

Wahyudi, Politeknik Negeri Samarinda

Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri, Teknik Kimia

Muh.Amin, Politeknik Negeri Samarinda

Program Studi S1 Terapan Teknologi Kimia Industri, Teknik Kimia

References

Anonim, (1995). Standar kualitas karbon aktif SNI 06-3730-1995.

APCC (Asian Pacific Coconut Community), (2007). Negeri berjuta Cocos. Trubus 469 (Desember 2008/XXXIX): 32.

Awang, S.A. 1991. Kelapa Kajian Sosial Ekonommi. Aditya Media: Yogyakarta

Badan pusat Statistik & Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur. (2014). Produk buah-buahan menurut jenisnya dan kabupaten/kota (Ton).

Basu, P. (2006). Combustion and Gasification In Fluidized Beds. New york: CRC.

Cheremisinoff, D.N., Ellerbusch, F., (1978). Carbon AdsorptionHandbook, An Arbon Science, New York.Sembiring, Meilita T., Sinaga, Tuti S., 2003, Arang AktifPengenalan dan Proses Pembuatannya, Medan: Jurusan TeknikIndustri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Hugh, O. P. (1993). Handbook of Carbon, Graphite, Diamond and Fullerenes.Amerika: Noyes Publication.

Husni, H. dan Cut M. R. (2008). Preparasi dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Batang Pisang Menggunakan gas nitrogen. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Banda Aceh: Universitas Syiah kuala Darussalam.

Jamilatun dan Setyawan, (2014) Pembuatan Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dan Aplikasinya untuk Penjernihan Asap Cair.Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1, 1 – 112.

Jankowska, H., Swatkowski, A. and Choma, J., (1991). Active Carbon, Ellis Horwood, New York.

Ketaren, S dan Djatmiko, B. 1978. Minyak Atsiri bersumber dari Bunga dan Buah. Departemen Teknologi Hasil Pertanian, Fatemeta IPB. bogor

Kinoshita, K. 1988. Carbon Electrochemical and Physicochemical Properties.New York: John Wiley & Sons.

Kirk, R. E. (1983). Encyclopedia of Chemical Technology vol.4. New York: Johnwilley & sons.

Kurniati, Elly. 2008. Pemanfaatan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Arang Aktif Jawa Timur: Teknik Kimia FTI UPN.

Kvech, S. and Tull, E., (1998). Activated Carbon in Water Treatment Primer, Environmental InformationManagement Civil Engineering Dept, Virginia Tech, http://wtprimer/carbon/sketcarb.html.

Marsh, H. dan Francisco R. R. (2006). Activated Carbon. Belanda: ElsivierScience&Technology Books.

Muchjidin (2006). “Pengendalian Mutu dalam Industri Batubara”. Bandung: Institute Teknologi Bandung (ITB).

Parker, S. P. (1993). Encyclopdia of Chemistry Second Edition. Washington: McGraw-Hill, Inc.

Pari, G. (2002). Teknologi Alternatif Pengolahan Limbah Kayu. Makalah falsafah science IPB Tidak diterbitkan. Bogor: IPB.

Raharjo, S. (1997). Pembuatan Karbon Aktif dari Serbuk Gergajian Pohon Jati dengan NaCl sebagai Bahan Pengaktif. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Universitas Brawijaya.

Roque, M. dan Rolando M. A. (2007). Adsorption and Diffusion in Nanoporous Material. Prancis: CRC Press.

Razi, Khairol, T. (2015). Perbandingan activator asam fosfat, asam formiat dan asam asetat pada produksi karbon aktif berbasis tempurung kelapa. Banda Aceh: Jurusan Syiah Kuala. http://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=17577&page=1

Sembiring, M. T dan Sinaga. T. S. (2003). Arang Aktif (Pengenalan dan Proses Pembuatan). Sumatra Utara: Jurusan Teknik Industri. Fakultas TeknikUniversitas Sumatra Utara.

Sen, D. (2005). Reference Book on Chemical Engineering vol.1. New Delhi: New Age International Publisher.

Subadra Indah, Setiaji Bambang, Tahir Iqmal, (2005). Activated carbon production from coconut shell with (NH4) HCO3 activator as an adsorbent in virgin coconut oil purification.

Suhartana, (2006). Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan baku arang aktif dan aplikasinya untuk penjernihan air sumur di desa belor kecamatan ngaringan kabupaten grobogan (Vol. 9, No. 3 Juli 2006, hal. 151-156).

Sugiharto. (1987). Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: UI Press.

Downloads

Published

2023-11-06

How to Cite

Mustafa, Firman, Sirajuddin, Wahyudi, & Muh.Amin. (2023). Pengaruh Aktivator HCl, H3PO4, NH4Cl Terhadap Kualitas Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa. Majalah Teknik Industri, 31(1), 33–40. https://doi.org/10.61844/majalahteknikindustri.v31i1.669

Most read articles by the same author(s)