Penurunan Kadar Kromium Heksavalen (Cr(VI)) pada Limbah Cair dengan Metode Adsorpsi: Kajian Pengaruh Jenis, Massa Perpaduan Adsorben dan Waktu Kontak
Kata Kunci:
Adsorbsi, Serabut kelapa, Sekam padi, Serbuk kayu, Karbon aktif, kromium heksavalen (Cr(VI))Abstrak
Pencegahan pencemaran lingkungan akibat limbah cair yang mengandung kromium heksavalen (Cr(VI)) perlu diupayakan melalui pengolahan limbah cair menggunakan metode adsorpsi. Metode adsorpsi adalah proses penjerapan logam berat menggunakan adsorben, yang umumnya terbuat dari bahan organik terkarbonasi dengan gugus fungsional seperti Hidroksil (-OH) dan Karboksil (-COOH). Gugus-gugus fungsional ini berperan dalam interaksi dengan logam. Untuk meningkatkan efisiensi, bahan karbon harus diaktivasi dengan menggunakan metode kimia sehingga luas permukaan kontaknya lebih besar. Penelitian ini menggunakan berbagai jenis adsorben, perpaduan adsorben, serta variasi massa dan waktu kontak sebagai variabel untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efektivitas adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben serabut kelapa memberikan persentase adsorpsi tertinggi, yakni 98%, yang lebih tinggi 40-50% dibandingkan dengan adsorben sekam padi dan serbuk gergaji. Perpaduan adsorben sekam padi dan serbuk kayu tidak menunjukkan efektivitas yang lebih baik dalam penyerapan kromium heksavalen (Cr(VI)) dibandingkan dengan penggunaan masing-masing adsorben secara terpisah. Massa dan waktu kontak terbaik untuk mencapai persentase adsorpsi tertinggi pada serabut kelapa adalah 1% dalam larutan dengan waktu kontak 15 menit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan efektivitas dan efisiensi proses adsorpsi dengan teknologi pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk menurunkan kandungan kromium heksavalen (Cr(VI)) dalam limbah air.