STUDI PENGARUH SUHU TERHADAP KANDUNGAN NIKEL PADA PROSES REDUKSI BIJIH LATERIT ASAL MOROWALI
Kata Kunci:
Reduksi, batubara, nikel, pemurnianAbstrak
Nikel merupakan salah satu logam penting dalam industri. Cadangan bijih nikel Indonesia menempati
posisi ke-4 di dunia, dengan jumlah 12% dari stok di dunia. Mulai 1 Januari 2020, Pemerintah Indonesia
melarang ekspor nikel berkadar rendah. Oleh karena itu diperlukan proses pengolahan mineral yang
efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pada proses reduksi nikel dan
mengetahui karakteristik hasil proses reduksi pada bijih nikel laterit dari Morowali. Penelitian ini diawali
dengan melakukan preparasi terhadap bijih nikel meliputi pengecilan ukuran dan homogenisasi ukuran,
kemudian dilakukan proses reduksi, terakhir dilakukan karakterisasi untuk mengetahui kandungan dan
struktur bijih nikel laterit hasil kalsinasi. Proses reduksi dilakukan dengan furnace, dimana batubara
ditambahkan sebagai agen reduktor. Proses reduksi dilakukan di dalam furnace selama 120 menit
dengan menggunakan variasi suhu 800oC, 900oC, dan 1000oC. Berdasarkan penelitian didapatkan kondisi
optimum proses reduksi bijih laterit dengan menggunakan batubara dicapai pada suhu 1000oC, dimana
terjadi peningkatan kandungan nikel dari 1,9% menjadi 2,22%. Sedangkan hasil karakterisasi dengan XRD
menunjukkan fase dominan pada bijih laterit setelah reduksi adalah pyroxene dan olivine yang harus
dipisahkan terlebih dahulu untuk mendapatkan kandungan nikel yang lebih tinggi. Metode
hidrometalurgi merupakan teknik yang paling sesuai untuk digunakan dalam proses pengkayaan
kandungan nikel.