Pengaruh Waktu Kontak terhadap Adsorpsi Logam Cu (Tembaga) pada Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben Daun Nanas (Ananas comosus)

Authors

  • Andi Arninda Politeknik ATI Makassar
  • Miftahul Khaerat Politeknik ATI Makassar

Keywords:

Daun nanas, Minyak jelantah, Adsorben, Logam Cu

Abstract

Minyak goreng yang digunakan berulang-ulang disebut sebagai minyak jelantah, mengandung logam yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat merusak lingkungan. Salah satu logam tersebut adalah Cu (tembaga). Adsorpsi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menangani masalah tersebut. Daun nanas (Ananas comosus) mengandung selulosa yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai adsorben untuk mengikat atau menyerap logam Cu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daya serap daun nanas dan mengetahui pengaruh waktu kontak terhadap jumlah ion logam (Cu) yang terserap pada minyak jelantah. Penelitian ini dimulai dengan mengaktivasi daun nanas dengan NaOH 2%, setelah itu daun nanas dikontakkan dengan minyak jelantah dengan variasi waktu kontak (10, 20, 30, dan 40) menit sehingga terjadi proses adsorpsi, selanjutnya sampel tersebut dianalisis menggunakan alat AAS. Hasil penelitian menunjukkan daun nanas mampu mengadsorpsi logam Cu dari konsentrasi awal 0,834 mg/L menurun ke, 0,83312 mg/L, 0,63464 mg/L, 0,83232 mg/L dan 0,82856 mg/L. Untuk waktu kontak adsorben daun nanas  (10, 20, 30 dan 40) menit berpengaruh terhadap jumlah ion logam Cu yang terserap pada minyak jelantah dengan waktu kontak optimum terjadi pada kondisi 20 menit yang menghasilkan jumlah ion logam yang terserap 0,7697 mg/g dan mengalami penurunan pada menit ke 30 dan 40 karena adsorben telah dalam keadaan jenuh.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Andi Arninda, Politeknik ATI Makassar

Jurusan Teknik Kimia Mineral

Miftahul Khaerat, Politeknik ATI Makassar

Jurusan Teknik Kimia Mineral

References

Artati, E.K., Effendi, A., & Haryanto, T. 2009. Pengaruh Konsentrasi Larutan Pemassak Pada Proses Delignifikasi Eceng Gondok dengan Proses Organosolv. Ekuilibrium:Jurnal Vol. 8 (1): 25-28.

Asriani. 2017. Identifikasi Logam Tembaga (Cu) pada Zonasi Radius 1-5 km TPA Antang Makassar Terhadap Pengaruh Kualitas Air Sumur Gali. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Atkins, P. (1997). Kimia Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Basset, J. 1994. Analisa Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.

Bhimte, N. A. & Tayade, P. T. 2007. Evaluation of Mycrocrystalline Cellulose Prepared From Sisal Fibres as A Tablet Excipien. Jurnal 8 (1) AAPS Pharm Sci Tech.

Birowo. 2000. Diakses 23 Mei 2020. Diambil kembali dari Minyak Jelantah Berbahaya: www.also.as/anands.co.id

Ginting.F.D. 2008. Adsorpsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Handayani, Aries Wiwit. 2010. Penggunaan Selulosa Daun Nanas Sebagai Adsorben Logam Berat Cd (II), Skripsi. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.

Herwanto, B. & Santoso, E. 2006. Adsorpsi Ion Logam Pb (II) pada Membran Selulosa Kitosan Terikat Silang. Akta Kimia Indonesia: Jurnal Vol. 22 (1): 9-24.

Hidayat, P. 2008. Teknologi Pemanfataan Serat Daun Nanas sebagai Alternatif Bahan Baku Tekstil, Teknoin. Vol 13, 31-35.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Lianna, J., Karyati, Y., & Santosa, H. 2012. Penjernihan Minyak Pelumas Bekas dengan Metode Penjerapan Suatu Usaha Pemanfaatan kembali Minyak Pelumas Bekas sebagai Base Oil. Jurnal Teknologi Kimia Industri Vol. 1 (1): 252-257.

Marlina, L. 1997. Toksikan dari Kontaminan. Bogor: Program Studi Ilmu Pangan. Program Pascasarjana. IPB.

Onggo, H., & Astuti, J.T. 2005. Pengaruh Sodium Hidroksida dan Hidrogen Peroksida terhadap Rendemen dan Warna Pulp dari Serat Daun Nenas. Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis: Jurnal Vol. 3 (1): 37-43.

Paduraru, C., & Tofan, L.,. 2008. Investigations of Natural Hemp Fibres use for Zn (II) Ions Removal From Wastewaters. Environment Engineering and Managemet Journal, 687-693.

Purnomo. 2009. Penyakit yang Paling Mematikan. Jakarta: Buana Pustaka.

Rahmat, F.A & Fitri, H. 2007. Budidaya dan Pasca Panen Nanas. Kalimantan: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur Departemen Pertanian.

Reynold, T. D. 1982. Unit Operation and Process In Environmental Engineering. California: Texas A&M University Brooks/Cole Engineering Division.

Siang,Y. Liang,J & Chen. 2008. Heavy Metal-Contamined Grounwater Treatment by A Novel Nanofibre Membrane. Desalination, 349-360.

Sudarmadji. 2007. Perbuahan Kualitas Air Tanah disekitar Sumber Pencemar Akibat Gempa Bumi. Surakarta: Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. 2008. Efek Toksik Logam. Penerbit ANDI Yogyakarta

Yunita, A. & Prasetyo, A. 2009. Aktivasi Bagasse Fly Ash (BFA) untuk Adsorpsi Cu(II) secara Bacth dan Kontinyu : Eksperimen dan Pemodelan. Bandung: Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia.

Zely. 2014. Pengaruh Waktu dan Kadar Saccharomyces ceereviseae Terhadap Produksi Etanol Dari Serabut Kelapa pada Proses Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan Dengan Enzim Selulase. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Downloads

Published

2022-02-02

How to Cite

Arninda, A., & Khaerat, M. (2022). Pengaruh Waktu Kontak terhadap Adsorpsi Logam Cu (Tembaga) pada Minyak Jelantah Menggunakan Adsorben Daun Nanas (Ananas comosus). Majalah Teknik Industri, 28(2), 28–33. Retrieved from https://journal.atim.ac.id/index.php/majalahteknikindustri/article/view/63