Laju Korosi Aluminium 7050 Dalam Media 3,5% Natrium Klorida (NaCl) Akibat Penambahan Inhibitor Molibdat

Authors

  • Muhammad Zuchry M Teknik Mesin, Universitas Tadulako

Keywords:

Laju korosi, Aluminium 7050, NaCl 3.5%, inhibitor, Molibdat

Abstract

Aluminium merupakan logam ringan yang memiliki sifat tarik dan toleransi kerusakan (damage tolerance) yang baik serta memiliki ketahanan terhadap korosi. Korosi dapat terjadi pada aluminium AA 7050 jika berada pada lingkungan  korosif, seperti udara lembab, larutan asam atau larutan garam. Salah satu upaya untuk mengendalikan laju korosi adalah dengan penggunaan inhibitor. Tujuan penelitian ini mempelajari pengaruh penambahan inhibitor Molibdat dalam media NaCl 3,5 % terhadap laju korosi aluminium paduan AA 7050. Penelitian ini menggunakan inhibitor Molibdat yang ditambahkan dalam larutan NaCl 3,5% dengan variasi konsentrasi 0,1%; 0,3%; 0,5%; dan 0,7%. Laju korosi diukur menggunakan metoda polarisasi potensiodinamik (Taffel Plot). Untuk data pendukung dilakukan uji komposisi, uji kekerasan Vickers dan uji tarik. Hasil penelitian menunjukkan laju korosi AA 7050 di media NaCl 3,5% tanpa inhibitor sebesar 0,0387 mpy. Penambahan inhibitor Molibdat cukup efektif menurunkan laju korosi dan konsentrasi optimum pada konsentrasi 0,7 %, dengan laju korosi minimum sebesar 0,013 mpy,dengan efisiensi 66,41%. Dengan penambahan inhibitor memungkinkan selaput pasif yang rusak akan tertutup inhibitor sehingga dapat menghambat laju korosi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

ASM Handbook Volume 13A. 2003. Corrosion :Fundamentals, Testing, and Protection. USA: ASM International.

ASTM. 2003. Metal Test Methods and Analitycal Prosedures. Annual Book of STM Standard. Sec. 3, Vol. 03.01. E647.

Davis,J.R. 1999. Corrosion of Aluminium and Aluminium Alloys. ASM Internasional.

Denny A. J. 1997. Priciples and Prevention of Corrosion 2ed. Singapore: Prentice Hall International, Inc.

Fontana, M.G. 1994. Corrosion Engineering. New York: McGraw-Hill Book Company.

Musnasir. 2009. Laju Korosi Baja SC 42 Dalam Medium Air Laut dengan Metode Immers Total. Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

Perez,N. 2004. Electrochemistry and Corrosion Science. Kluwer Academic Publisher.

Roberge, P.R. 2008. Corrosion Engineering Principles and Practice, New York: McGraw Hill. p. 309-725.

Saputra R. 2011. Studi Pengaruh Ekstrak Daun The Rosella (hibiscuss abdariffa) Sebagai Green Corrosion Inhibitor untuk Material Baja Karbon Rendah di Lingkungan NaCl 35% pada Temperatur 40OC. Skripsi, Fakultas Teknik Departemen Metalurgi dan Material, ITB.

Sasono, E. J. 2010. Efektifitas Penggunaan Anoda Karbon Paduan Aluminium pada Plat Baja Kapal AISI 2512 terhadap Laju Korosi di dalam Media Air Laut. Tesis Ilmiah Teknik Mesin Universitas Dionegoro.

Sofyan Y. 2008. Laju korosi pipa baja karbon A106 sebagai fungsi temperature dan konsentrasi NaCl pada Fluida yang Tersaturasi CO2. Pascasarjana, Universitas Indonesia (UI).

Suardi, I. K., dan Suarsana. 2007. Prediksi Laju Korosi dengan Perubahan Besar Derajat Deformasi Plastis dan Media Pengkorosi pada Material Baja Karbon. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakram Vol. 1 No. 1.

Trethewey, K. R. dan Chamberlain, J. 1991. Korosi Untuk Mahasiswa Sains dan Rekayasa, PT. Gramedia PustakaUtama, Jakarta

Vargel, C. 2004. Corrosion of Aluminium, Elsevier Ltd.

Published

2022-01-13

How to Cite

Zuchry M, M. . (2022). Laju Korosi Aluminium 7050 Dalam Media 3,5% Natrium Klorida (NaCl) Akibat Penambahan Inhibitor Molibdat. Majalah Teknik Industri, 26(2), 22–27. Retrieved from https://journal.atim.ac.id/index.php/majalahteknikindustri/article/view/6